Jumat, 27 Desember 2013

sisi lain ajaran Muhammad SAW part1

NIAT

هِ .
Dari Amirul Mu’minin, Abi Hafsh ‘Umar bin Al Khaththab, dia berkata: Aku telah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung niatnya. Dan setiap orang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang ia niatkan. Maka barangsiapa hijrahnya kepada Allah dan rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan rasul-Nya. Dan barangsiapa hijrahnya karena dunia yang ingin ia dapatkan atau mendapatkan wanita yang ingin ia nikahi, maka hijrahnya kepada apa yang ia inginkan itu. (hadist arbain no1)

            Hadist mengenai niat biasanya menjadi bab pertama dalam segala bahasan, terutama dalam masalah muamalah. Ini menjadi sangat perlu, karena segala sesuatu akan bernialai ibadah atau sia-sia bisa dilihat dari niatnya. Anda perlu memahami bab niat ini dengan baik, karena niat menentukan nasib anda dunia dan akhirat.
Andai kata anda memiliki sebuah pohon buah, setiap hari anda menyiram dan memberikan pupuk pohon tersebut, namun setelah anda menunggu beberapa tahun ternyata anda tidak mendapati sedikitpun buah daripadanya, bagaimana tanggapan anda?.... saya yakin anda memiliki satu kata yang sama dengan saya “sia-sia”. Begitulah fungsi niat, jangan sampai pohon amal yang kita pelihara seumur hidup  tidak memiliki buah timbangan amal soleh. Maka dari itu kita tetapkan semua perbuatan kita dengan niat karena alloh.
Sebenarnya saya tidak akan banyak membahas niat dari sudut pandang syarat ibadah, tapi saya akan coba membahas niat dari sudut pandang lain.
NIAT DARI SUDUT PANDANG LAIN
Niat  bisa diartikan sebuah goal (tujuan), artinya ketika kita berniat sesuatu artinya kita telah menentukan sebuah tujuan. Hadist arbain no1 itu menggambarkan kisah hijarah seorang pemuda, ketika pemuda itu hijarah karena ingin mendapatkan seorang wanita maka ia pasti akan mendapatkan watita tersebut, namun ketika pemuda itu meniatkan hijrah karena alloh maka ia akan mendapatkan keridhoan alloh.
Ini merupakan sebuh janji rosululloh bahwa kita pasti akan mendapatkan apa yang kita niatkan (goal). Sebenarnya kekuatan niat ini bisa dibuktikan dengan sebuah fakta ilmiah.
Otak manusia terdiri dari 30 milliar neuron atau syaraf otak yang bekerja dengan dahsyat melebihi kemampuan super computer apapun di dunia ini. Neuron inilah yang bekerja menciptakan keajaiban dalam hidup anda. Proses berpikir (niat atau tujuan) yang anda inginkan sangat menentukan keadaan hidup anda. Sukses atau gagal, kaya atau miskin, dan lain-lain, sesungguhnya ditentukan oleh neuron-neuron ini.
 “You are what you think” anda adalah apa yang anda pikirkan. Jadi sikap dan kondisi hidup anda menggambarkan seperti apa anda berpikir, seperti apa anda meniatkan dan mengingnkan.
Ilmiahnya, frekwensi mikrosonik (frekwensi yang berasal dari pikiran manusia)  akan menemui frekwensi makrosonik (frekwensi yang ada pada alam semesta)  dan membentuk resonansi. 
Jika kita memikirkan sesuatu maka akan lahir getaran mikrosonik berfrekwensi sesuai dengan apa yang kita pikirkan, dan frekwensi makrosonik yang terdapat di alam akan menarik energy mikrosonik yang frekwensinya sama, sehingga menimbulkan resonansi (tarik-menarik) yang mengakibatkan apa yang dipikikan manusia benar-benar terjadi. Tentunya resonansi tersebut tidak akan terjadi jika tuhan tidak mempertemukan frekwensi mikrosonik dan makrosonik. Jadi secara ilmiah hadist yang mengabarkan setiap manusia akan mendapatkan sesuai dengan apa yang diniatkannya tersebut sangat masuk akal.
Pikiran manusia terhubung dengan alam semesta yang dalam bahasa psikology disebut Universal Conciousness(pikiran alam semesta), atau dalam bahasa biologi disebutmorphogenetic field(medan morfogenetika). 5-10 tahun terakhir bukti-bukti akurat yang memperkuat penemuan ini bermunculan, sehingga orang skeptik (orang tidak percaya) sekalipun tidak dapat mengelak.
Dr. Karl Pribram, seorang ahli bedah otak, menemukan bahwa otak manusia memuat bayangan alam semesta, hampir sama dengan proses holografik. Dia mengatakan bahwa pikiran manusia terhubung dengan konsep alam semesta dan menerima informasi dari alam semesta.
Misalnya Isaac Newton yang menemukan teori gravitasinya. Siapa yang mengirim pesan itu ke pikiran Isaac newton sehingga pada akhirnya dia menemukan teori gravitasi itu?, sudah pasti alam merespon frekwensi mikrosonik isaac newton dan terjadi resonansi dari frekwensi mikrosonik isac newton dengan frkwensi makrosonik alam
Pada saat-saat tertentu pikiran manusia juga memiliki keterhubungan dan kemampuan yang sama. Dengan kata lain pikiran manusia, seperti jaringan komputer, terhubung dengan pikiran manusia yang lain, dan keterhubungan itu dapat dipicu atau diciptakan melalui alam semesta. Psikolog ternama Karl Jung menyebut mysteri keterhubungan pikiran ini “universal conciousness” (kesadaran/pikiran alam semesta) dan ahli biologi Rupert Sheldrake menyebutnya “morphogetic field” (medan morfogenetika) dan kita menyebutnya “super mind”(kekuatan pikiran).
Penemuan yang serupa juga mengatakan bahwa semua mahkluk hidup memiliki “medan energy” (energy field) yang khas. Pada tahun 1940 Harold Burr, seorang neuroatomist dari Yale University, mengadakan penelitian mengenai “medan energy” tersebut. Dan dia menemukan bahwa semua mahluk hidup memiliki “medan energy” bahkan medan energy tersebut sudah dapat dideteksi pada tahap embrio.

Ilmuwan Inggris, Jacob Boehm, juga mengemukakan penemuan yang serupa mengenai konsep holografik, dan temuan ini sudah dipublikasikan pada salah satu journal ilmiah terkenal di Inggris.
Dari temuan itu didapati bahwa alam semesta menghubungkan species-species atau mahluk hidup tertentu. Misalnya seekor tikus dilatih untuk menjelajahi suatu labyrinth. Tikus yang lain juga akan mengetahui ini lebih cepat karena sudah satu ekor tikus yang memiliki ‘pengetahuan’ itu.
Orang-orang genius yang menemukan banyak penemuan spektakuler seperti Copernicus, Galileo Galilei, Sir Isaac Newton, Albert Einstein, Thomas Alfa Edison, Graham Bell, dll, adalah orang-orang yang memiliki pikiran bawah sadar yang terkoneksi kuat dengan alam semesta sehingga mendapat ide atau informasi yang luar biasa. Darimana mereka mendapat  ‘petunjuk’ dari penemuan itu?....  Ketika mereka sudah menemukan maka kita pun sesama species manusia sudah akan lebih mudah mempelajari temuan mereka.  Karena pikiran kitapun saling terhubung.
Kesimpulannya adalah energi-energi inilah yang menghubungkan satu mahluk dengan mahkluk yang lain. Itulah sebabnya pada saat-saat tertentu akan terjadi kontak energy. Suatu penelitian di Jepang diadakan terhadap seratus ekor monyet di suatu pulau yang terpencil. Seekor monyet yang dianggap paling pandai dari yang lain dipilih dan dilatih. Monyet itu dilatih bagaimana mencuci kentang. Setelah dicoba pada monyet-monyet lain ternyata mereka lebih cepat menguasai ‘keahlian’ itu karena satu ekor monyet tadi sudah terlebih memiliki ‘keahlian’ mencuci kentang.
Dan satu hal yang lebih mengejutkan adalah beberapa bulan kemudian kelompok monyet lain yang berada di pulau yang lain yang agak berjauhan, entah bagaimana, juga tahu bagaimana mencuci kentang seperti yang diajarkan pada kelompok monyet di pulau yang satu tadi. Sekali lagi hal ini membuktikan temuan “shared intelligence” (memiliki pikiran/inteligen yang sama) di atas. Medan energy monyet tersebut tertransfer ke kelompok yang lain sehingga mereka juga memiliki pengetahuan yang sama.
Pada manusia medan energy ini jauh lebih kuat, dan karena itu keterhubungan atau koneksi antar manusia itu jauh lebih kuat. Keterhubungan ini sering disebut dengan istilah ‘hubungan pikiran’ atau ‘hubungan batin’ (mental connection), dan hubungan ini akan lebih terasa oleh mereka yang memiliki hubungan darah seperi orang tua dan anak, adik kakak, atau saudara. Itulah sebabnya jika sesuatu terjadi pada saudara kita, kita akan merasakan sesuatu yang sering kita sebut “firasat”. Hal ini terjadi karena adanya ‘mental connection’ atau ‘hubungan batin’ tadi.
Seperti dikatakan di atas, kita merasakan semua itu karena ada alam semesta yang menghubungkan melalui medan energi tadi, seperti ‘sinyal’ yang menghubungkan pikiran yang satu dengan yang lain.
Pikiran manusia saling berinteraksi setiap saat tanpa disadari. Tanpa disadari pada level pikiran bawah sadar terjadi komunikasi antar pikiran. Kita saling mengirim pesan baik itu positif maupun negatif tanpa sadar. Jika pesan positif yang diterima maka akan terjadi interaksi yang positif, begitupun sebaliknya.
Hal ini dapat juga dibuktikan pada fenomena “love at the first sight” (cinta pada pandangan pertama),  Seseorang langsung saling tertarik atau jatuh cinta kepada orang yang lain pada pertemuan pertama. Itu terjadi karena telah terjadi komunikasi tanpa sadar pada level pikiran bawah sadar.

2 komentar: