NIAT
هِ .
Dari Amirul Mu’minin, Abi Hafsh ‘Umar bin Al
Khaththab, dia berkata: Aku telah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda, “Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung niatnya. Dan
setiap orang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang ia niatkan. Maka
barangsiapa hijrahnya kepada Allah dan rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah
dan rasul-Nya. Dan barangsiapa hijrahnya karena dunia yang ingin ia dapatkan
atau mendapatkan wanita yang ingin ia nikahi, maka hijrahnya kepada apa yang ia
inginkan itu. (hadist arbain no1)
Hadist
mengenai niat biasanya menjadi bab pertama dalam segala bahasan, terutama dalam
masalah muamalah. Ini menjadi sangat perlu, karena segala sesuatu akan
bernialai ibadah atau sia-sia bisa dilihat dari niatnya. Anda perlu memahami
bab niat ini dengan baik, karena niat menentukan nasib anda dunia dan akhirat.
Andai kata anda memiliki
sebuah pohon buah, setiap hari anda menyiram dan memberikan pupuk pohon
tersebut, namun setelah anda menunggu beberapa tahun ternyata anda tidak
mendapati sedikitpun buah daripadanya, bagaimana tanggapan anda?.... saya yakin
anda memiliki satu kata yang sama dengan saya “sia-sia”. Begitulah fungsi niat,
jangan sampai pohon amal yang kita pelihara seumur hidup tidak memiliki buah timbangan amal soleh.
Maka dari itu kita tetapkan semua perbuatan kita dengan niat karena alloh.
Sebenarnya saya tidak akan
banyak membahas niat dari sudut pandang syarat ibadah, tapi saya akan coba
membahas niat dari sudut pandang lain.
NIAT DARI SUDUT PANDANG LAIN
Niat bisa diartikan sebuah goal (tujuan), artinya
ketika kita berniat sesuatu artinya kita telah menentukan sebuah tujuan. Hadist
arbain no1 itu menggambarkan kisah hijarah seorang pemuda, ketika pemuda itu
hijarah karena ingin mendapatkan seorang wanita maka ia pasti akan mendapatkan
watita tersebut, namun ketika pemuda itu meniatkan hijrah karena alloh maka ia
akan mendapatkan keridhoan alloh.
Ini merupakan sebuh janji
rosululloh bahwa kita pasti akan mendapatkan apa yang kita niatkan (goal). Sebenarnya
kekuatan niat ini bisa dibuktikan dengan sebuah fakta ilmiah.
Otak manusia terdiri dari 30 milliar neuron atau syaraf
otak yang bekerja dengan dahsyat melebihi kemampuan super computer apapun di
dunia ini. Neuron inilah yang bekerja menciptakan keajaiban dalam hidup anda. Proses berpikir (niat
atau tujuan) yang anda inginkan sangat menentukan
keadaan hidup anda.
Sukses atau gagal, kaya atau miskin, dan lain-lain, sesungguhnya ditentukan
oleh neuron-neuron ini.
“You are what you
think” anda adalah apa yang anda pikirkan. Jadi sikap dan kondisi hidup anda
menggambarkan seperti apa anda berpikir,
seperti apa anda meniatkan dan mengingnkan.
Ilmiahnya, frekwensi mikrosonik (frekwensi yang
berasal dari pikiran manusia) akan menemui
frekwensi makrosonik (frekwensi yang ada pada alam semesta) dan membentuk resonansi.
Jika kita memikirkan sesuatu maka akan lahir getaran
mikrosonik berfrekwensi sesuai dengan apa yang kita pikirkan, dan frekwensi
makrosonik yang terdapat di alam akan menarik energy mikrosonik yang
frekwensinya sama, sehingga menimbulkan resonansi (tarik-menarik) yang
mengakibatkan apa yang dipikikan manusia benar-benar terjadi. Tentunya resonansi
tersebut tidak akan terjadi jika tuhan tidak mempertemukan frekwensi mikrosonik
dan makrosonik. Jadi secara ilmiah hadist yang mengabarkan setiap manusia akan
mendapatkan sesuai dengan apa yang diniatkannya tersebut sangat masuk akal.
Pikiran manusia terhubung dengan alam semesta yang dalam
bahasa psikology disebut Universal Conciousness(pikiran alam semesta), atau dalam bahasa biologi disebutmorphogenetic field(medan morfogenetika). 5-10 tahun terakhir bukti-bukti
akurat yang memperkuat penemuan ini bermunculan, sehingga orang skeptik (orang
tidak percaya) sekalipun, tidak dapat mengelak.
Dr. Karl Pribram, seorang ahli bedah otak, menemukan bahwa otak manusia memuat bayangan
alam semesta, hampir sama dengan proses holografik. Dia mengatakan bahwa
pikiran manusia terhubung dengan konsep alam semesta dan menerima informasi dari
alam semesta.
Misalnya Isaac Newton
yang menemukan teori gravitasinya. Siapa yang mengirim pesan itu ke pikiran
Isaac newton sehingga pada akhirnya dia
menemukan teori gravitasi itu?, sudah pasti alam
merespon frekwensi mikrosonik isaac newton dan terjadi resonansi dari frekwensi
mikrosonik isac newton dengan frkwensi makrosonik alam
Pada saat-saat tertentu pikiran manusia juga memiliki
keterhubungan dan kemampuan yang sama. Dengan kata lain pikiran manusia,
seperti jaringan komputer, terhubung dengan pikiran manusia yang lain, dan
keterhubungan itu dapat dipicu atau diciptakan melalui alam semesta. Psikolog
ternama Karl Jung menyebut mysteri keterhubungan pikiran ini “universal
conciousness” (kesadaran/pikiran alam semesta) dan ahli biologi Rupert
Sheldrake menyebutnya “morphogetic field” (medan morfogenetika) dan kita
menyebutnya “super mind”(kekuatan pikiran).
Penemuan yang serupa juga mengatakan bahwa semua mahkluk
hidup memiliki “medan energy” (energy field) yang khas. Pada tahun 1940 Harold
Burr, seorang neuroatomist dari Yale University, mengadakan penelitian mengenai
“medan energy” tersebut. Dan dia menemukan bahwa semua mahluk hidup memiliki
“medan energy” bahkan medan energy tersebut sudah dapat dideteksi pada tahap
embrio.
Ilmuwan Inggris, Jacob Boehm, juga mengemukakan penemuan
yang serupa mengenai konsep holografik, dan temuan ini sudah dipublikasikan
pada salah satu journal ilmiah terkenal di Inggris.
Dari temuan itu didapati bahwa alam semesta menghubungkan
species-species atau mahluk hidup tertentu. Misalnya seekor tikus
dilatih untuk menjelajahi suatu labyrinth. Tikus yang lain juga akan mengetahui
ini lebih cepat karena sudah satu ekor tikus yang memiliki ‘pengetahuan’ itu.
Orang-orang genius yang menemukan banyak penemuan
spektakuler seperti Copernicus, Galileo Galilei, Sir Isaac Newton, Albert
Einstein, Thomas Alfa Edison, Graham Bell, dll, adalah orang-orang yang
memiliki pikiran bawah sadar yang terkoneksi kuat dengan alam semesta sehingga
mendapat ide atau informasi yang luar biasa. Darimana mereka mendapat ‘petunjuk’ dari penemuan itu?....
Ketika mereka
sudah menemukan maka kita pun sesama species manusia sudah akan lebih mudah mempelajari
temuan mereka. Karena pikiran
kitapun saling terhubung.
Kesimpulannya adalah energi-energi inilah yang
menghubungkan satu mahluk dengan mahkluk yang lain. Itulah sebabnya pada
saat-saat tertentu akan terjadi kontak energy. Suatu penelitian di Jepang
diadakan terhadap seratus ekor monyet di suatu pulau yang terpencil. Seekor
monyet yang dianggap paling pandai dari yang lain dipilih dan dilatih. Monyet
itu dilatih bagaimana mencuci kentang. Setelah dicoba pada monyet-monyet lain
ternyata mereka lebih cepat menguasai ‘keahlian’ itu karena satu ekor monyet
tadi sudah terlebih memiliki ‘keahlian’ mencuci kentang.
Dan satu hal yang lebih mengejutkan adalah beberapa bulan
kemudian kelompok monyet lain yang berada di pulau yang lain yang agak
berjauhan, entah bagaimana, juga tahu bagaimana mencuci kentang seperti yang
diajarkan pada kelompok monyet di pulau yang satu tadi. Sekali lagi hal ini
membuktikan temuan “shared intelligence” (memiliki pikiran/inteligen yang sama)
di atas. Medan energy monyet tersebut tertransfer ke kelompok yang lain
sehingga mereka juga memiliki pengetahuan yang sama.
Pada manusia medan energy ini jauh lebih kuat, dan karena
itu keterhubungan atau koneksi antar manusia itu jauh lebih kuat. Keterhubungan
ini sering disebut dengan istilah ‘hubungan pikiran’ atau ‘hubungan batin’
(mental connection), dan hubungan ini akan lebih terasa oleh mereka yang
memiliki hubungan darah seperi orang tua dan anak, adik kakak, atau saudara.
Itulah sebabnya jika sesuatu terjadi pada saudara kita, kita akan merasakan
sesuatu yang sering kita sebut “firasat”. Hal ini terjadi karena adanya ‘mental
connection’ atau ‘hubungan batin’ tadi.
Seperti dikatakan di atas, kita merasakan semua itu
karena ada alam semesta yang menghubungkan melalui medan energi tadi, seperti
‘sinyal’ yang menghubungkan pikiran yang satu dengan yang lain.
Pikiran manusia saling berinteraksi setiap saat tanpa
disadari. Tanpa disadari pada level pikiran bawah sadar terjadi komunikasi
antar pikiran. Kita saling mengirim pesan baik itu positif maupun negatif tanpa
sadar. Jika pesan positif yang diterima maka akan terjadi interaksi yang
positif, begitupun sebaliknya.
Hal ini dapat juga
dibuktikan pada fenomena “love at the first sight” (cinta pada pandangan
pertama), Seseorang langsung saling
tertarik atau jatuh cinta kepada orang yang lain pada pertemuan pertama. Itu terjadi karena telah terjadi komunikasi
tanpa sadar pada level pikiran bawah sadar.
ohhh atuuhh..
BalasHapuspart 2 na mana?? hehe
udah ada tuh part2 nya
Hapushehe